Menjadi mahasiswa baru tentunya selalu terngiang rasa
bangga dalam benak kita. Bagaimana tidak, kita sudah beralih jenjang menjadi berstatus
mahasiswa yang sudah tidak lagi terikat dengan adanya segala peraturan di
sekolah seperti yang kita rasakan saat kita masih menjadi seorang siswa di SMA.
Karena dengan status menjadi mahasiswa
kita sudah dianggap sebagai seseorang yang dewasa yang sudah dianggap dapat
mengatur kehidupannya sendiri. Tidak hanya itu, masih banyak kenikmatan lain
yang tentunya kita dapat rasakan ketika kita sudah berstatus mahasiswa.
Seperti pengalaman yang saya rasakan sendiri, saya masih
ingat bagaimana euforia ketika saya tahun lalu dinyatakan lolos menjadi salah
satu mahasiswa baru di Universitas Airlangga ini. Saya sendiri sangat senang
dan begitupun juga orang tua serta keluarga saya. Apalagi sudah banyak diketahui jika UNAIR
merupakan salah satu universitas terbaik yang sudah terkenal dan ternama di
kalangan masyarakat.
Saat itu, saya dinyatakan lolos menjadi mahasiswa baru di
prodi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNAIR. Saya juga merasa senang dan bangga karena prodi tersebut juga memang
pilihan pertama saya ketika ujian masuk perguruan tinggi melalui SBMPTN. Selain
itu, saya juga masih tidak percaya jika saya waktu itu sudah benar-benar
berganti status yang awalnya saya terbiasa menggeluti mata pelajaran di bidang
eksak, dan sejak saat itu saya sudah membuang kebiasaan itu dan sepenuhnya
beralih untuk diwajibkan mempelajari mata pelajaran seputar di bidang ilmu
sosial karena saya sudah diterima menjadi mahasiswa FISP UNAIR.
Memasuki masa awal perkuliahan saat itu, saya sedikit
merasa kaget dan kurang percaya diri menjadi mahasiswa FISIP. Karena saya sadar
saya kurang sekali memiliki bekal keilmuan bidang sosial dibanding dengan
mahasiswa-mahasiswa FISIP lainnya yang notabene kebanyakan dari mereka adalah
dulu siswa yang menggeluti ilmu sosial di sekolahnya. Mungkin sudah sering kita
dengar bahwa FISIP itu memiliki karakter kritis, demokratis, pluralis dan inovatif
yang mencerminkan dan mengharuskan mahasiswanya juga memiliki keempat karakter
tersebut.
Awal menjadi mahasiswa baru FISP UNAIR, semua mahassiswa
termasuk saya sudah diberikan gambaran dan diperkenalkan tentang bagaimana
lingkungan kita ketika berkuliah dan berproses di kampus yang memiliki julukan
kampus oranye tersebut melalui sebuah rangkaian kegiatan orientasi yang bernama
UFO (United Fisip Orientation). Pada kegiatan orientasi ini, sudah sedikit
mencerminkan bahwa kebanyakan mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa baru
FISIP memang sudah memiliki keempat karakter yang seperti diatas tadi dalam
dirinya. Mereka sudah kritis, demokratis, pluralis, dan invovatif dalam
menghadapi suatu permasalahan hingga tahap penyelesaian masalah itu sendiri.
Yang saya rasakan saat itu adalah saya semakin tidak
percaya diri karena melihat teman-teman mahasiswa lain yang memiliki karakter
tersebut. Karena memang dari awal saya adalah bukan tipe siswa yang seperti
itu. Sempat saya berfikiran bahwa saya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan
yang ada disana karena saya merasa kurang cocok menjadi mahasiswa FISIP ini
sendiri. Tetapi ternyata, seiring berjalannya waktu saya semakin menikmati
status saya sebagai mahasiswa FISIP UNAIR seperti sekarang. Karena dengan terus
berjalannya waktu saya dituntut untuk selalu belajar dan menyesuaikan diri
untuk ikut menanamkan keempat karakter seorang mahasiswa FISIP pada diri saya. Memang
kesan awalnya sangat aneh bagi saya, namun hingga sekarang saya semakin bangga
karena sudah menjadi bagian dari mahasiswa FISIP UNAIR.
0 Response to "Kesan Pertama Menjadi Mahasiswa Baru Fisip"
Posting Komentar